Presidium Simpul Indonesia (SI) sowan ke Pondok Pesantren Attaqwa Bekasi. Minggu malam (27/6/2020)
Kunjungan Presidium ke pondok terkemuka di Bekasi itu untuk bersilaturahmi dengan KH. Abid sekaligus meminta nasehat dan do’restunya sebagai ulama dannpemuka agama.
Kehadiran Presidium lengkap beserta beberapa petinggi Simpul Indonesia lainnya itu mengawali agenda kunjungan ulama yang sudah diagendakan sebelumnya. Mereka disambut dan di terima oleh pelanjut KH. Nur Ali Bin Hi. Anwar itu di kediaman pribadinya.
KH. Abid dengan terbuka menerima kehadiran petinggi SI yang sowan kepadanya. Setelah mendengarkan maksud dan tujuan kunjungan tersebut dilanjutkan perbincangan mengenai situasi keumatan dan kondisi ekonomi, pendidikan serta kepemimpinan politik aktual di tanah air.
Dalam wejangannya, Ulama yang lama bermukim dan belajar di Malaysia, Pakistan dan Arab Sudi itu menekankan pentingnya menjalin ukhuwah Islamiyyah. Bahkan pada tingkat yang lebih tinggi adalah membangun pertautan melalui komunikasi batin yang bersifat transendental.
Menurutnya kekuatan batin perlu dibangun dan diasah sedemikian rupa sehingga bukan hanya nalar akal yang dikedepankan tapi yang lebih penting adalah nalar dengan hati atau qalbu.
Nasehat spiritual yang disampaikan KH. Abid kepada Nurul Atiq Tajudin dan Lima Presidium SI lainnya itu menjadi penguatan landasan pergerakan SI dengan agenda keindonesiaan yang maju dan jaya bersama.
Usai pertemuan, kepada media ini, Nurul Atiq Tajudin mengatakan kunjungan kepada KH. Abid merupakan langkah awal memulai pergerakan dengan do’a dan restu para ulama. Apalagi menurutnya KH. Abid merupakan ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama dan sekaligus memahami struktur sejarah keindonesiaan.
Usai bersilaturahmi dengan KH. Abid, Atiq dan presidium lainnya melanjutkan ziarah ke makam pendiri Ponpes Attaqwa yang juga tokoh perjuangan pahlawan kemerdekaan, KH. Nur Ali Bin Hi. Anwar. Makamnya berada di dalam kompleks pesantren Attaqwa Bekasi