Opini Publik: DulWahab Nasaru
Teknologi digital telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir, membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk perekonomian. Dalam konteks pencegahan inflasi, teknologi digital dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.
Salah satu cara teknologi digital dapat membantu dalam mencegah inflasi adalah dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor ekonomi. Teknologi digital memungkinkan proses produksi dan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien dan cepat, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan harga jual. Hal ini dapat membantu pemerintah dan perusahaan untuk mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga di pasar.
Teknologi digital juga dapat membantu dalam mengurangi biaya transaksi dan mempercepat proses pembayaran, sehingga mendorong peningkatan transaksi non-tunai. Dalam sistem transaksi non-tunai, transaksi dilakukan secara elektronik melalui internet atau aplikasi digital, yang memungkinkan pembayaran dan transfer uang dilakukan dengan cepat dan mudah. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya transaksi dan biaya administrasi, sehingga dapat membantu mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga di pasar.
Selain itu, teknologi digital juga dapat membantu dalam memperbaiki transparansi dan efektivitas pengawasan pemerintah terhadap kebijakan fiskal dan moneter. Dalam sistem digital, data dapat diakses dan dianalisis dengan mudah, sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih akurat dan tepat waktu. Ini dapat membantu pemerintah dalam mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga di pasar.
Dalam kesimpulannya, teknologi digital dapat memainkan peran penting dalam mencegah inflasi dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor ekonomi, mengurangi biaya transaksi, memperbaiki transparansi dan efektivitas pengawasan pemerintah, dan membantu mengendalikan arus uang asing. Namun, penggunaan teknologi digital juga perlu diatur dengan baik agar tidak memberikan dampak negatif bagi stabilitas ekonomi dan inflasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan peran teknologi digital dalam mencegah inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Teknologi digital berperan penting dalam mencegah inflasi melalui berbagai mekanisme. Pertama, teknologi digital seperti e-commerce dan fintech memungkinkan transaksi yang lebih efisien dan transparan. Hal ini dapat menekan biaya produksi dan distribusi barang dan jasa, sehingga mencegah kenaikan harga.
Kedua, teknologi digital juga memudahkan konsumen untuk membandingkan harga dan mencari penawaran termurah. Dengan demikian, para penjual akan kesulitan untuk menaikkan harga secara berlebihan karena konsumen dapat dengan mudah beralih ke produk substitusi. Teknologi juga mendorong persaingan antar penjual dalam hal kualitas pelayanan dan harga.
Ketiga, perkembangan teknologi yang pesat di era digital memungkinkan pengembangan produk baru yang lebih baik dan modern dengan harga yang terjangkau. Sebagai contoh, smartphone dan berbagai alat elektronik lainnya terus dikembangkan dengan spesifikasi yang lebih baik namun dengan harga yang stabil atau bahkan menurun. Hal ini dapat menahan inflasi karena masyarakat dapat mengakses produk dan jasa yang lebih baik tanpa harus mengeluarkan lebih banyak uang.
Keempat, teknologi digital juga bermanfaat untuk memantau pergerakan harga di berbagai sektor. Dengan turunnya harga sensor dan semakin murahnya pengumpulan serta analisis data, bank sentral dan pemerintah dapat memantau inflasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara real-time. Hal ini memudahkan kebijakan anti-inflasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Dapat disimpulkan bahwa teknologi digital memiliki peran yang besar dalam mencegah inflasi melalui peningkatan efisiensi, promosi persaingan harga, pengembangan produk baru, serta pemantauan pergerakan harga. Teknologi digital adalah salah satu kekuatan yang dapat diandalkan untuk menjaga stabilitas harga jangka panjang.
Pertemuan G20 Bali, Transformasi Digital Ekonomi Menjadi Pembahasan Strategis, Dinamis, dan Komprehensif
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa transformasi ekonomi digital menjadi pembicaraan yang mewarnai dunia internasional, salah satunya dalam pertemuan G20 di Bali. Topik tersebut menjadi salah satu dari tiga isu prioritas yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia.
“Saat ini dalam pembicaraan di G20, isu digital ekonomi menjadi pembahasan yang sangat strategis, dinamis, dan komprehensif bagaimana di dalam koordinasi antarnegara itu kita mengapresiasi bahwa digitalisasi akan muncul. Kita tidak ingin digitalisasi ini kemudian menjadi pembatas antarnegara, tapi kita menginginkan digitalisasi ekonomi, digitalisasi di dunia itu menjadi penyambung antarnegara,” kata Wamenkeu secara daring dalam Seminar Nasional Universitas Dhyana Pura dengan topik “Transformasi Keuangan Berbasis Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Masyarakat dan Nasional” pada Senin (14/11).
Dalam pertemuan G20 di Bali, transformasi ekonomi digital membahas tiga isu utama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara. Pembahasan bertujuan agar dunia bersama-sama pulih lebih cepat dari pandemi dan bangkit dari berbagai permasalahan global, sesuai tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.
“Saya berharap bahwa kegiatan G20 ini kemudian menjadi gerak yang akan memajukan Bali dan kemudian memberikan ruang bagi peningkatan kegiatan ekonomi berikutnya,” ujar Wamenkeu.
Lebih lanjut, Wamenkeu menjelaskan pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital perlu dioptimalkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat di berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan perindustrian, administrasi kependudukan, hingga sektor keuangan.
“Ini adalah bidang-bidang ekonomi Indonesia dimana digitalisasi menjadi sangat sangat penting untuk kita dorong terus. Koordinasi harus dilakukan dengan lebih cepat, efisien, namun tetap dengan produktif dan tata kelola yang baik, dengan governance yang baik,” kata Wamenkeu.
Negara-Negara yang Menggunakan Teknologi Digital Untuk Mengatasi Inflasi
Banyak negara di seluruh dunia yang menggunakan teknologi digital dalam mengatasi dan mencegah inflasi. Berikut ini adalah beberapa contoh negara yang menggunakan teknologi digital dalam upaya pencegahan inflasi:
1. Singapura: Negara ini menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem perbankan dan keuangan. Singapura juga mengembangkan aplikasi mobile untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian inflasi.
2. Jepang: Jepang menggunakan teknologi digital untuk mempercepat proses transaksi dan pembayaran, sehingga dapat membantu mengurangi biaya transaksi dan mengendalikan inflasi.
3. Korea Selatan: Negara ini mengembangkan teknologi blockchain untuk membantu mempercepat proses verifikasi dan validasi transaksi, sehingga dapat mengurangi biaya transaksi dan membantu mengendalikan inflasi.
4. Amerika Serikat: AS menggunakan teknologi digital untuk memperbaiki kebijakan moneter dan fiskal, serta meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian inflasi.
5. Inggris: Negara ini menggunakan teknologi digital untuk mempercepat proses pengawasan dan pengendalian inflasi, serta memperbaiki transparansi dan akuntabilitas kebijakan moneter dan fiskal.
6. China: China menggunakan teknologi digital untuk mempercepat proses pembayaran dan transaksi, serta untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem perbankan dan keuangan.
Selain negara-negara di atas, banyak lagi negara di seluruh dunia yang menggunakan teknologi digital dalam upaya pencegahan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. Dalam perkembangannya, teknologi digital diyakini akan semakin penting dalam mengatasi dan mencegah inflasi di masa depan.
Peran Pasar Digital Lokal (Marketplace Lokal) Dalam Mengatasi Inflasi
Marketplace digital lokal dapat memainkan peran penting dalam mengatasi inflasi di negara tertentu dengan cara yang berbeda dari marketplace digital global. China Punya Alibaba.com, Amerika Serikat Punya Amazon.com. Berikut adalah beberapa peran marketplace digital lokal dalam mengatasi inflasi:
1. Meningkatkan daya saing produk lokal: Marketplace digital lokal dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal dengan memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal kepada konsumen. Hal ini dapat membantu produsen lokal meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya produksi, sehingga dapat menurunkan harga jual dan mencegah inflasi.
2. Menyediakan platform transaksi non-tunai yang terjangkau: Marketplace digital lokal dapat menyediakan platform transaksi non-tunai yang terjangkau untuk memfasilitasi transaksi antara produsen dan konsumen. Dalam sistem transaksi non-tunai, biaya transaksi dapat menjadi lebih efisien, sehingga dapat membantu mencegah inflasi dengan menjaga stabilitas harga di pasar.
3. Meningkatkan efisiensi dalam proses distribusi: Marketplace digital lokal dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam proses distribusi barang dan jasa lokal dengan mengoptimalkan jaringan logistik lokal. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya produksi dan distribusi, sehingga dapat menurunkan harga jual dan mencegah inflasi.
4. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal: Marketplace digital lokal dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperkuat kemitraan antara produsen lokal dan konsumen. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dapat membantu mencegah inflasi dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
marketplace digital lokal dapat memainkan peran penting dalam mengatasi inflasi dengan meningkatkan daya saing produk lokal, menyediakan platform transaksi non-tunai yang terjangkau, meningkatkan efisiensi dalam proses distribusi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Pemerintah Daerah perlu memperhatikan peran marketplace digital lokal dalam mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.