Revolusi Teknologi AI, Disrupsi, dan Kepunahan Manusia?

Editorial Oleh : DulWahab Nasaru ( Citizen Jurnalis dan Programer,Engginer WebApp dan Peneliti Alam,Alumni HMI)

Saat ini dunia sedang mengalami revolusi dalam teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi telah menghasilkan penciptaan alat dan sistem baru yang telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Dampak dari perubahan ini sangat signifikan, dan jelas bahwa mereka yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan ini akan tertinggal dan bahkan mungkin punah. Salah satu perubahan yang paling menghebohkan dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya kecerdasan buatan (AI),artificial intelegensi.

Kecerdasan buatan adalah pengembangan sistem komputer yang dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Sistem ini dirancang untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi baru, membuatnya menjadi alat yang sangat kuat untuk bisnis dan organisasi. Munculnya AI telah menghasilkan penciptaan industri baru, seperti pembelajaran mesin dan robotika, yang diharapkan akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Namun, munculnya AI juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap Manusia. Ada ketakutan bahwa sistem AI akan menggantikan pekerja manusia, menyebabkan hilangnya pekerjaan dan gangguan ekonomi. Selain itu, ada kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan AI, seperti pengembangan senjata otonom atau penggunaan AI untuk hal negatif lainnya.

Meskipun ada kekhawatiran ini, jelas bahwa munculnya AI tidak dapat dihindari,Ledakan Teknologi itu Telah terjadi dan berjalan dan mereka yang tidak dapat beradaptasi dengan realitas baru ini akan tertinggal. Kebutuhan untuk individu dan organisasi untuk beradaptasi dengan realitas baru ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dan keberhasilan mereka.

Beradaptasi dengan revolusi teknologi informasi membutuhkan kemauan untuk belajar keterampilan dan teknologi baru. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi individu yang telah bekerja di bidang yang sama selama bertahun-tahun, tetapi sangat penting untuk tetap kompetitif di dunia yang terus berubah dengan cepat saat ini. Pengusaha harus berinvestasi dalam pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan karyawan mereka untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan sistem AI dan teknologi canggih lainnya.

Disrupsi yang diakibatkan oleh AI tidak terbatas pada pasar kerja. AI juga mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain dan dunia di sekitar kita. Munculnya media sosial dan platform digital lainnya telah mengubah cara kita berkomunikasi dan mengonsumsi informasi. Hal ini memiliki dampak yang sangat besar pada politik, ekonomi, dan masalah sosial.

Secara keseluruhan, revolusi teknologi informasi sudah di sini, dan tidak akan pergi. Kemunculan AI adalah salah satu pengganggu yang paling signifikan dari zaman kita, dan sangat penting bagi individu dan organisasi untuk beradaptasi dengan realitas baru ini. Mereka yang tidak dapat beradaptasi akan tertinggal, dan bahkan mungkin menghadapi kepunahan. Namun, bagi mereka yang merangkul perubahan dan beradaptasi dengan realitas baru, peluangnya sangat besar.

Perang Teknologi Para Dewa

Rencana Elon Musk untuk mengembangkan proyek kecerdasan buatan (AI) di Twitter sepertinya terus berlanjut. Musk bahkan dikabarkan sudah memborong puluhan ribu GPU untuk mendukung proyek tersebut.
Business Insider melaporkan Musk belum lama ini membeli 10.000 GPU untuk digunakan di salah satu dari dua pusat data Twitter yang tersisa. GPU sendiri biasanya digunakan oleh perusahaan teknologi untuk operasional model AI berskala besar.

Proyek AI ini kabarnya masih dalam tahap awal. Namun sumber Business Insider mengatakan pembelian 10.000 GPU ini menunjukkan bahwa Musk berkomitmen untuk mengembangkan proyek tersebut, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (12/4/2023).

Proyek ini kabarnya akan melibatkan pengembangan generative AI yang akan dilatih menggunakan database Twitter yang melimpah. Belum diketahui bagaimana Twitter akan menerapkan teknologi ini di platform-nya, tapi Business Insider sudah memiliki beberapa spekulasi.

Business Insider mengindikasikan generative AI ini dapat digunakan untuk memperkuat fitur pencarian atau search di Twitter, sesuatu yang sering dikeluhkan oleh Musk. Potensi penggunaannya lainnya adalah untuk mendukung bisnis iklan Twitter yang sempat goyah.

Musk sendiri belum lama ini menggaet dua pakar AI ke Twitter. Pada awal Maret 2023, CEO Twitter ini resmi mempekerjakan Igor Babuschkin dan Manel Kroiss, dua peneliti mantan karyawan Deepmind AI, unit kecerdasan buatan di bawah Alphabet.

Menariknya, kabar soal proyek AI di Twitter ini muncul hanya beberapa minggu setelah Musk ikut menandatangani surat terbuka yang meminta perusahaan teknologi untuk menghentikan sementara pelatihan AI selama beberapa bulan.

Musk juga memiliki hubungan yang rumit dengan OpenAI dan layanan chatbot AI ChatGPT. Ia mendirikan OpenAI bersama Sam Altman dan beberapa tokoh teknologi lainnya sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2015.

Pada tahun 2018, Musk meninggalkan OpenAI kabarnya karena konflik kepentingan dengan perannya di Tesla. Kini setelah OpenAI dan ChatGPT menjadi semakin populer, Musk terus mengkritik perusahaan yang ia dirikan karena dianggap telah beralih menjadi perusahaan yang mengejar keuntungan.

Kita Tak Mungkin Lari

Dalam menghadapi revolusi teknologi digital dan disrupsi kecerdasan buatan (AI), setiap orang dan negara perlu mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan ini. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil:

1. Meningkatkan Kesadaran: Orang-orang perlu meningkatkan kesadaran mereka tentang perubahan besar yang terjadi dalam teknologi dan bagaimana itu dapat mempengaruhi pekerjaan, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan kesadaran, orang dapat mempersiapkan diri mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi perubahan.

2. Investasi dalam Pendidikan: Negara harus berinvestasi dalam pendidikan untuk memastikan bahwa siswa dan pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan teknologi baru dan menghadapi persaingan di pasar kerja yang semakin kompetitif. Ini dapat mencakup pelatihan untuk keterampilan digital dan teknologi informasi, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan AI.

3. Mengembangkan Kebijakan yang Tepat: Negara perlu mengembangkan kebijakan yang tepat untuk mengatur penggunaan teknologi dan meminimalkan dampak negatifnya. Ini dapat mencakup regulasi untuk melindungi hak asasi manusia dan privasi, serta kebijakan untuk mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi baru.

4. Berkolaborasi: Orang-orang dan negara perlu bekerja sama untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh revolusi teknologi digital dan disrupsi AI. Ini dapat mencakup kolaborasi antara negara dan antara perusahaan dan universitas untuk mengembangkan teknologi baru dan menemukan solusi untuk tantangan yang dihadapi.

5. Mengembangkan Keterampilan yang Diperlukan: Individu harus mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan teknologi baru dan menghadapi persaingan di pasar kerja yang semakin kompetitif. Ini dapat mencakup pembelajaran mandiri, pelatihan, dan pengembangan keterampilan melalui kursus online atau program pelatihan.

Dalam menghadapi revolusi teknologi digital dan disrupsi AI, penting untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mempersiapkan diri dan menghadapi perubahan. Dengan meningkatkan kesadaran, berinvestasi dalam pendidikan, mengembangkan kebijakan yang tepat, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan, setiap orang dan negara dapat berhasil menghadapi tantangan ini dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh perubahan teknologi.

Masa Depan Dunia

Revolusi teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat kemajuan yang luar biasa dalam teknologi, dan ini hanya akan terus berkembang secara eksponensial di masa depan. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana revolusi teknologi digital dan AI akan memengaruhi masa depan dunia.

Pertama, dalam dunia bisnis, teknologi digital dan AI akan terus mengubah cara kita bekerja dan berproduksi. Dengan adanya teknologi baru seperti automasi, pembelajaran mesin, dan robotika, akan ada peningkatan yang signifikan dalam efisiensi dan produktivitas, yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Namun, ini juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan, terutama pekerjaan rutin dan manual yang dapat dilakukan oleh mesin. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dalam cara kita mendefinisikan dan mengukur keberhasilan ekonomi, serta upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru yang relevan dengan kemajuan teknologi.

Kedua, teknologi digital dan AI akan terus mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain dan dunia di sekitar kita. Dengan adanya media sosial dan platform digital lainnya, kita dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang dari seluruh dunia. Ini telah menghasilkan perubahan besar dalam cara kita berpartisipasi dalam politik dan memengaruhi opini publik. Namun, ini juga dapat menyebabkan masalah seperti penyebaran informasi palsu atau penggunaan data pribadi yang tidak etis. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi dan kebijakan yang tepat untuk melindungi privasi dan mengurangi dampak negatif dari teknologi digital dan AI.

Ketiga, teknologi digital dan AI akan terus memengaruhi cara kita hidup. Dengan adanya teknologi baru seperti kendaraan otonom, rumah pintar, dan kesehatan digital, kita akan lebih terhubung dan memiliki akses ke informasi dan layanan yang lebih baik. Ini juga dapat membantu kita untuk hidup lebih efisien dan berkelanjutan, dengan mengurangi limbah dan emisi yang dihasilkan. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan masalah seperti penyalahgunaan teknologi atau kehilangan privasi. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang tepat dan pengembangan teknologi yang bertanggung jawab.

revolusi teknologi digital dan AI akan terus memengaruhi masa depan dunia kita. Ini akan membawa banyak manfaat dan peluang baru, tetapi juga menimbulkan tantangan dan masalah yang perlu diatasi. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi baru dan meminimalkan dampak negatifnya. Dengan regulasi yang tepat, pengembangan teknologi yang bertanggung jawab, dan upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru yang relevan, kita dapat memaksimalkan manfaat yang ditawarkan oleh revolusi teknologi digital dan AI dan menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi kita semua.