The Guardian Of The Kota Tua Gorontalo
Kota Gorontalo Memang Merupakan Salah satu Kota Tua yang ada di Indonesia,Berdiri sejak Ratusan Tahun Lalu. Bentang Alam Kota Gorontalo Memang Cukup Unik dan Indah,di Lingkari Pengunungan,dan Mengalir Sungai sungai yang Jernih di beberapa Puluh Tahun yang lalu,Serta Terdapat Laut Teluk Tomini dan Pantai di Bagian Selatannya.
Anda Bisa bayangkan kehidupan di Kota ini di masa Ratusan Tahun yang Lalu, Tentu Penduduknya Masih sangat Sedikit dan Alamnya juga Masih sangat Besrih dan sehat, Kota Gorontalo di Ratusan tahun yang lalu tentu saja sangat Tentram dan Damai serta Beradab, Tidak Ada bunyi Kendaraan Bising dan Penatnya Kepadatan Penduduk serta Tidak Ada Orang orang yang Kurang Beradab seperti saat ini, dimana Tingkat Kriminalisasi Banyak Terjadi,serta sering Terjadi Keributan untuk Berebut Proyek dan Secuil Kekuasaan Politik.
Kehidupan di Kota ini di masa lalu sangatlah Humanis,Toleran dan Religius, Penduduk di Kota Gorontalo di masa lalu masih sedikit,sehingga banyak orang saling kenal dia berasal dari kampung mana,semua batas tanah pun tercatat di Kantor Pertanahan atau kantor desa Riwayat Tanahnya. Berbeda Dengan Hari Ini,dimana Kota Gorontalo terjadi kepadatan penduduk, banyak orang dari Desa-Desa pindah ke Kota Gorontalo untuk berkarir dan mencari Penghidupan Bahkan memasuki dunia Politiknya yang carut Marut.
Banyak Penduduk Awal Kota Gorontalo yang Jarang Untuk Ikut Ikutan Kehidupan Carut Maritnya Politik Lokal di kota Gorontalo saat ini, Mereka lebih Tertarik Merantau atau di Dunia Profesional.entah kenapa?, Mungkin Mereka sudah terbisa dan jenuh dengan hal hal demikian, dan Orang orang dari Desa lah yang kemudian memasuki wilayah yang telah ditinggalkan itu dan Menjadi Euphoria,Namun Tanpa Tata Krama dan Adab’u.
Kampung Tenda Penuh Legenda
Kalau Kita Lihat dalam Peta Masa Lalu, Kota Tua Gorontalo berada di Bagian Selatan yang dekat Dengan Laut Teluk Tomini dan Muara Sungai, Dari Artefak Masjid Hunto Hingga Benteng Nasau yang sedang di Eskavasi oleh Balai Purbakala.Kota Gorontalo dimasa lalu Peradabannya atau Btas Kotanya Hanya sampai di Bundaran Patung di Pertamina saat ini, setelah itu isinya Rawa rawa dan Pohon Aren.
Kampung Tenda atau Kelurahan Tenda Merupakan Bagian Utama dari Kota Tua Gorontalo, Karna dimasa Lalu, Pelabuhan Gorontalo berada di Kelurahan Tenda, saat ini disebut Dengan Pabean,tepatnya di Tempat Kapal Tengker Pertamina jika Bersandar, setelah Itu Pelabuhan di Pindah Ke Talumulo-Leato.
di Kampung Tenda ini Juga Terdapat Rumah Asisten Residen Hinda-Timur, dimana Alun-Alun saat itu adalah Langan Taruna, Taman Makam Pahlawan Juga sebenarnya berada di Lapangan Taruna saat ini, atau dibagian Lapangan Tenis,Banyak Tentar Nasional Indonesia dimakamkan disitu, namun Kemudian telah di Pindah Kuburan Kuburannya, dan dijadikan lapangan Tenis.
Muara Sungai di Kampung Tenda Kota gorontalo memang Menjadi Tempat Dari Petugas Kerajaan Hulontalangi/Kota Gorontalo untuk berinteraksi dengan Dunia Luar,seperti dari Kerajaan Maluku Ternate, Gowa-bone-Mandar,dan dari Eropa seperti Belanda dan Inggris.
Banyak Orang Tua Bercerita ,Dulunya Banyak Ponggawa Kerajaan Berkumpul dan Memasang Tenda Tenda di area itu Untuk menjaga Masyarakat Kota Gorontalo dari Serangan dan Penculikan Bajak Laut, Pasukan Ponggawa dari Gorontalo sering Terjadi Perang dengan Para Penjahat,Perampok dan Bajak Laut dan Para Penjahat dan Bajak Laut Tidak Bisa Mengalahkan Para Penjaga Kota Ini.
Masyarakat di Kota Gorontalo dimasa Lalu Memang sangat Kaya dan Memiliki Wanita Wanita yang Cantik,sehingga Banyak Penjahat,Perampok dan Bajak Laut Ingin Mengambilnya,namun Selalu Gagal. saat Ini wilayah itu disebut Dengan Kampung Tenda atau Kelurahan Tenda,dimana kampung ini Berbatasan Dengan Kampung Bugis,Kampung Ipilo dan Kampung Siendeng.Siendeng adalah salah Satu Pusat Kerajaan Lokal,daerah ini terdapat Masjid Tua Hunto,walau sebagian kampung siendeng sudah di mekarkan dan berganti nama. di Kelurahan Tenda bagian Pantai Atau Pohe,Terdapat Kisah Legenda Tentang Batu Tapak Kaki dari Lahilote dan Pecahan Botolnya Lahilote yang Telah Menjadi Batu
Pertemuan Para Legend Kota Gorontalo.
Minggu 16 April Bulan Ramadhan 2023,Saya dikejutkan dengan Datangnya Sahabat sahabat Karib Bapak saya, Mereka Semua Merupakan Sahabat dekat atau Soulmate sejak Kecil di Kampung Tenda, Rumah Bapak saya dulunya Berada diKampung Tenda Raya,Berjarak sekitar 50 Meter Dari Rumah Om Bram,dan Berhadapan seberang Jalan dengan Om Reky serta Sebelahan Sungai Dengan Om Hengke.
saya dikejutkan dengan suara Khas seorang Ajudan dari Militer dan Polisi yang Datang Mengedor Pintu Rumah saya saat ini di Kampung Puncur-Tenda (Kampung Puncur Terbagi Dua, setengahnya masuk wilayah kelurahan bugis dan setengahnya masuk wilayah kelurahan tenda).
ketika Saya Membuka Pintu, saya Mendapati wajah Orang Orang yang tidak asing lagi bagi saya, Mereka Para Legend dari Kampung Tenda Kota Gorontalo dan Alumni SMA 1 Gorontalo yang Kini Telah Menjadi Orang Sukses di Ibukota Jakarta.
saya memanggil mereka dengan sebutan Om, sebuah Panggilan penghargaan kepada yang tua di Era Orde Baru,mereka Menanyakan Ayah saya,saya pun Bilang ayah saya ada di belakang Rumah,dan Beberapa saat Orang tua saya Muncul dan Terjadilah Keributan Masa Lalu dengan Tawa Kebahagian yang Tanpa syarat. Seperti dunia ini hanya milik mereka Berempat saja, Letupan gurauan dan tawa serta kisah masa lalu pun berseliweran, saya juga ikut ikutan tertawa saja,walau saya sendiri tak lagi paham apa yang mereka bicarakan, mereka menyebut nama nama tempat bermain mereka saat masa kecil di beberapa area di kota gorontalo, yang bagi saya nama tempat itu sudah tidak adalagi dalam kamus pembangunan saat ini.
dan sayapun baru menyadari, bahwa Kota Gorontalo dan Generasinya Hari ini Sudah sangat Berubah,Termasuk Nilai Etiknya.
terlepas dari hal itu, ada hal yang kuperhatikan dalam obrolan obrolan dan sikap mereka selama hampir Satu jam silaturahmi dan temu kangen di Rumah Bapak saya yang sederhana di Kampung Tenda Dalam Puncur, saya melihat agak berbeda dengan generasi saat ini yang sudah sangat individual dan pragmatis,serta Opurtunis, saat ini banyak orang berkawan Namun dalam tendensi,intrik dan konflik Interest, serta syarat dengan pamrih dan kepentingan proyek dan Dagang, kawan bisa jadi lawan,lawan bisa jadi Kawan, sesuai arah angin dan kepentingan Material.
mereka berempat ini menurutku merupakan salah satu Kisah Manusia Klasik Masa lalu di Kota Gorontalo yang Masih Beradab, Mereka Bersahabat dengan Tulus,Egaliter,Demokratis, Tanpa Pamrih apalagi Mahar serta Memiliki Sebuah sikap Solidaritas dan Toleran, sebuah ciri Khas Masyarakat Kota Yang peradabannya Sudah Tinggi ,Mungkin ini yang sering disebut Orang dengan Sahabat Karib Sejati, Kwartet 4 Para Legend Kampung Tenda Kota Gorontalo. (om Bram,Om,Hengke,Om Reky dan Om Une Nasaru)
di Tengah Urbanisasi dan Kepadatan Penduduk dan Perubahan sikap Warga di Kota Gorontalo yang kehilangan Jati diri sebagai Manusia Kota Gorontalo, saya Kemudian sedikit Merenung dan Bertanya Serta Malu dengan Diri Sendiri, Apakah Masih Ada Orang Kota Gorontalo yang seperti Mereka berempat ini ???.
Ramadhan.16 april 2023,Kota Tua Gorontalo,Kampung Tenda-Puncur.
dulWahab Nasaru